Senin, 04 Februari 2013

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

       PENGERTIAN PURNA PASKIBRAKA INDONESIA DAN SYARAT MENJADI ANGGOTA PPI



PURNA PASKIBRAKA INDONESIA: atau sering disingkat PPI. Adalah suatu organisasi perkumpulan anggota Paskibraka Indonesia yang didirikan oleh alumni PASKIBRAKA yang pernah tugas pada tingkat nasional pada tahun 1975. Pada tahun 80an, PPI merupakan organisasi binaan DEPDIKBUD, yang berada di setiap wilayah provinsi di Indonesia dan tidak memiliki kepengurusan ditingkat pusat. Akhirnya Pada tanggal 21 Desember 1989, terbentuklah kepengurusan resmi PPI Pusat lengkap dengan perangkat AD ARTnya.

Sementara itu untuk lambang PPI adalah gambar bunga teratai yang dikelilingi mata rantai, yang memiliki makna sebagai berikut: Lambang berupa bunga teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas air, hal ini bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda dan pemudi yang tumbuh dari bawah (orang biasa) dari tanah air yang sedang berkembang danmembangun.
Bunga teratai berdaun bunga 3 (tiga) helai tumbuh ke atas (mahkota bunga), bermakna belajar, bekerja, dan berbakti.
Bunga teratai berkelopak 3 (tiga) helai mendatar bermakna aktif, disiplin, dan gembira.
Mata rantai berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok penjuru (16 penjuru arah mata angin) tanah air.
Rantai persaudaraan ini tanpa memandang asal suku, agama, status sosial, dan golongan, akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan yang kokoh dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.


SYARAT - SYARAT MENJADI ANGGOTA PPI ( PURNA APASKIBRAKA INDONESIA )




1. Syarat Peserta
a. Memiliki minat dan keinginan untuk menjadi Paskibraka dan aktif sebagai anggota Purna Paskibraka Indonesia.
b. Siswa Kelas I SMA/SMK/MA pada saat seleksi diselenggarakan, dan berusia 16 s.d. 18 tahun.
c. Belum pernah menjadi Paskibraka, baik Tingkat Kota / Provinsi / Nasional.
d. Tinggi Badan, tidak lebih dan tidak kurang dari persyaratan yang ditentukan.
1) Putra : 165 cm – 180 cm, diutamakan 170 cm – 175 cm*).
2) Putri : 160 cm – 175 cm, diutamakan 165 cm – 170 cm*).
Keterangan :
*) Untuk menjadi Paskibraka Provinsi dan Nasional tinggi Putra : 170 cm – 175 cm dan Putri : 165 cm – 170 cm.
e. Berat badan ideal (menyesuaikan dengan tinggi badan), lihat tabel terlampir.
f. Tegak dan tidak cacat, terutama gigi, kulit dan mata, kaki tidak berbentuk X atau O.
g. Sehat jasmani dan rohani (tidak mempunyai penyakit kambuhan) dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter.
h. Penampilan simpatik dan menarik serta gembira.
i. Berkepribadian dan berakhlak mulia.
j. Nilai rapor di atas nilai rata-rata kelas.
k. Memiliki kemampuan bahasa Inggris aktif
l. Aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
m. Mendapat ijin dari orang tua dan kepala sekolah.
o. Tidak mutlak menjadi anggota Paskibra Sekolah, namun diutamakan Paskibra Sekolah

gambar pada saat melaksanakan lomba

CONTOH - CONTOH GAMBAR DALAM PASKIBRA PADA SAAT LOMBA : 


         


           

          

       


      
 Contoh - contoh gambar diatas merupakan gerakan baris berbaris dan juga lomba tata upacara pengibaran bendera. dari gambar kita dapat melihat barisan yang lurus dan indah , itu adalah salah satu contoh usaha mereka selama latihan . kalian dapat melihat tidak ada yang mengalihkan pandangan mereka tetap fokus pada satu titik karna mereka harus mendengar aba-aba dari komandan bila ingin melihat kesamping mreka hanya boleh mlirik saja dan tidak boleh menengok. 
inilah kelebihan paskibra walaupun latihan lelah dan menghabiskan waktu latihan yang lama tapi mereka tetap dapat menampilkan formasi , variasi dan pbb dasar tentunya.

tata upacara bendera

Dalam paskibra selain ada perlombaan KETANGKASAN BARIS BERBARIS juga ada di perlombakan TATA UPACARA BENDERA (LUTB) .




PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA UPACARA BENDERA DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT 


urutan acara upacara :

1. acara persiapan :


- barisan dipimpin oleh masing-masing pemimpin barisan kelas
- pemimpin upacara memasuki lapangan upacara.
- penghormatan kepada Pemimpin upacara .
- Laporan tiap-tiap Pemimpin barisan.
- pemimpin upacara mengambil alih pimpinan.


2. acara penahuluan 

- Laporan pengaturan upacara (Tura) kepada pembina upacara.


3. acara pokok 

- Pembina upacara memasuki lapangan upacara.
- Penghormatan Umum
- Laporan Pemimpin Upacara.
- Pengibaran bendera sang merah putih
- mengheningkan cipta.
- Pembacaan teks pembukaan UNDANG-UNDANG DASR 1945.
- Pembacaan teks pancasila
- Amanat pembina upacara.
- Menyanyikan lagu wajib Nasional.
- Pembacaan so'a.
- Laporan pemimpin upacara.
- Penghormatan umum.
- Pembina upacara meninggalkan lapangan upacar.


4. acara penutup 

- Laporan pengtur upacara kepada pembina upacara 
- Pemimpin upacra menyerahkan pimpinan
- Penghormatan kepada pemimpin upacara.
- acara tambahan ( bila aa waktunya tidak terlalu lama)

1. pengumuman-pengumuman
2. demonstrasi/keterampilan siswa.





Minggu, 03 Februari 2013

Gerakan Dasar dalam paskibra

 
                                                     
                                      GERAKAN - GERAKAN PASKIBRA


       1. Gerakan dasar paskibra yaitu gerakan statis (PBB ditempat) gerakn ditempat adalah gerakan yang mengutamakan konsentrasi contohnya : hormat , istirahat ditempat , sikap sempurna , periksa kerapihan , hadap kiri / kanan / depan / belakang / serong ,jaln ditempat hadap , lencang kanan / kiri , setengah lengan lencang kanan / kiri , dan berhitung . semua itu merupakan contoh gerakan PBB statis (ditempat).
dalam gerakan statis kita dilatih konsentrasi yaitu cara dimana kita harus menggunakan power saat hadap kanan/kiri agr terlihat bantingan pada bahu memakai poros tumit sehingga terlihat gerakan baris berbaris yang indah.
contoh gambar PBB STATIS :


     
       




             2. Gerakan yang selanjutnya adalah gerakan dasar dinamis (berjalan) yaitu gerakan yang memperlihatkan gerakan kindahan berjalan dengan menggunakan power tangan dan kaki yang mengangkat bersamaan dengan saf disamping kiri atu kanan sehingga terlihat indah . contoh PBB dinamis (berjalan) adalah : langkah tegap , langkah biasa , hormat kanan/kiri ,banjar kanan/kiri , belok kanan/kiri , dua kali belok kanan/kiri, buka/tutup barisan, hadap kanan/kiri/balik kanan jalan .
dalam gerakan PBB dasar dinamis tentu banyak sekali yang harus diperhatikan terutama saat mengangkat tangan dengan kaki itu harus menggunakan power dan harus sama dengan saf kanan/kiri atau banjar kanan/kiri.

contoh gambar PBB DINAMIS :
      




Gerakan - gerakan dasar ini yang akan diajarkan di masing - masing sekolah karena gerakan - gerakan dasar inilah yang akan ditmpilkan dalam LKBB ( LOMBA KETANGKASAN BARIS BERBARIS).
bila kita mlihat lomba baris berbaris sangat terlihat mudah seakan akan kita dapat memainkan nya ternyata dibalik penampilan baris berbaris yang indah itu mereka menjalani latihan yang melelahkan seperti latihan fisik,mental,ltihan dri pagi hingga sore harus mereka jalani agar mendaptkan hasil yang memuaskan.
jadi bila ingin bergabung dengan ekstrakulikuler disekolah masing - masing :


- persiapkan mental
- disiplin
- menaati tata tertib
- kesehatan yang bagus
- tidak putus asa
- tidak mengeluh dengan cuaca yang dihadapi
mungkin sekian yang dapat disampaikan tentang gerakan - gerakan yang ada di Paskibra semoga materi ini dapat bermanfaat , selamat mengikuti !!!

Senin, 28 Januari 2013

Kelahiran sebuah korps yang kelak (dengan bangga) menyebut dirinya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) sebenarnya terjadi secara tidak disengaja. Beberapa hari menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI yang pertama, Presiden Soekarno memberi tugas kepada salah satu ajudannya, Mayor M. Husein Mutahar, untuk mempersiapkan upacara peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1946, di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Mutahar, yang dikenal punya rasa kebangsaan sangat kental (ditandai dengan lagu-lagu ciptaannya seperti Hari Merdeka dan Syukur), segera memenuhi permintaan Bung Karno. Acara pun disusun satu persatu, mulai dari pembacaan naskah Proklamasi. Namun, tiba-tiba Mutahar teringat akan sesuatu. Menurut dia, rasa cinta Tanah Air, persatuan dan kesatuan bangsa wajib dilestarikan kepada generasi penerus. “Tapi, simbol-simbol apa yang bisa digunakan?”
Melalui materi yang akan dipakai pada upacara itu, Mutahar memilih pengibaran bendera (pusaka). Dalam benaknya, pengibaran lambang negara itu memang sebaiknya dilakukan oleh para pemuda Indonesia (seperti juga pada tahun 1945).

Tanpa buang waktu, ditunjuknya lima pemuda (terdiri dari tiga putri dan dua putra) untuk menjadi pelaksana pengibaran bendera. Lima orang itu, dalam pikiran Mutahar adalah simbol dari Pancasila. Salah satu pengibar bendera pusaka pada 17 Agustus 1946 itu adalah Titik Dewi, pelajar SMA asal Sumatera Barat yang saat itu sedang menuntut ilmu dan tinggal di Yogyakarta.

Dari pengalaman pertama tahun 1946 itu, Mutahar menganggap apa yang dilakukannya sudah tepat. Bung Karno pun tidak memprotes keputusan yang diambil Mutahar untuk menyerahkan tugas pengibaran bendera pusaka kepada para pemuda. Berturut-turut, pada tahun 1947 dan 1948, pengibaran bendera oleh lima pemuda asal berbagai daerah itu terus dilestarikan.
Pada akhir tahun 1948 Bung Karno serta beberapa Pemimpin sempat ditangkap Belanda dan diasingkan ke Parapat (Sumatera Utara), lalu dipindahkan ke Muntok (Bangka). Saat itu, bendera pusaka sempat diselamatkan oleh Husein Mutahar dari sitaan Belanda, bahkan dikirimkan ke Bangka dengan cara yang rumit dan sulit.
Tanggal 6 Juli 1949, Bung Karno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta kembali ke Yogyakarta dari Bangka dengan membawa serta bendera pusaka. Tanggal 17 Agustus 1949, bendera pusaka kembali dikibarkan di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.


Seusai penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan lndonesia pada 27 Desember 1949 di Den Haag (Konferensi Meja Bundar), Ibukota Republik Indonesia dikembalikan ke Jakarta. Pada 17 Agustus 1950, pengiabran bendera pusaka dilaksanakan di halaman Istana Merdeka Jakarta. Husein Mutahar tidak lagi terlibat, karena regu-regu pengibar bendera pusaka diatur oleh Rumah Tangga Kepresidenan RI. Pada kurun waktu tersebut, pada pengibar kebanyakan diambil dari unsur pelajar atau mahasiswa yang ada di Jakarta.
Meski hanya empat kali (1946-1949), pengibaran bendera pusaka di yogya oleh lima pemuda mewakili daerah yang digagas Husein Mutahar telah menjadi tonggak untuk menopang kelahiran Paskibraka. Dan, cita-cita Mutahar mengumpulkan pemuda dari seluruh Indonesia untuk mengibarkan bendera pusaka itu, kelak terwujud juga tahun 1968…
 KENALI DAN CINTAILAH NEGARA KITA!
GARUDA YANG GAGAH PERKASA
AKU CINTA INDONESIA